Akulah putri itu
demikian mereka menyebutku
dan akupun menyebut diriku
seorang putri di menara gading sendu
maya dan sepi adalah temanku
yang setia mendampingiku
Akulah putri itu
mereka pernah berkata demikian padaku
tak sepantasnya air mataku
terbuang saja begitu
karena ia adalah permataku
Akulah putri itu
tanpa seorangpun tahu sedihku
karena terkembang selalu senyumku
meski di balik kelabu
Akulah putri itu
apa yang bisa membawaku
terbebas dari belenggu?
dan akulah putri itu
di lubuk hatiku…
***
Seorang putri di lubuk hati … yang berteman dengan sepi… mengawankan asa sendiri di menara kesenduan hati…
Apa yang bisa membebaskannya dari semua ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar